Sabtu, 17 November 2007

PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA (PATRI)

Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) adalah organisasi kemasyarakatan yang dibentuk oleh anak keturunan transmigran Republik Indonesia. Berdirinya PATRI tak lepas dari berdirinya organisasi lokal anak transmigran yang ada di unit-unit permukiman transmigrasi, kemudian berkembang hingga di ibukota provinsi.

Organisasi anak keturunan transmigran tersebut kebanyakan dipelopori oleh anak-anak transmigran yang berstatus mahasiswa dan pemuda. Mereka yang sedang menuntut ilmu di sekolah perguruan tinggi, terutama di ibukota provinsi tujuan transmigrasi membentuk semacam organisasi yang lebih didasari oleh perasaan senasib sepenanggungan.

Beberapa contoh organisasi anak transmigran tersebut, baik yang beranggotakan pelajar, mahasiswa maupun pemuda antara lain di propinsi Nangroe Aceh Darussalam bernama Himpunan Pemuda dan Pelajar Muhajirin. Di Propinsi Riau ada Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Makarti. Di Lampung misalnya ada Paguyuban Pangenyongan (Lampung Selatan), Organisasi Pemuda Triyana Putra (Transpolri Jayaguna II Gunungsugih) dan organisasi warga yang dinamakan sesuai dengan daerah asalnya sewaktu di Jawa. Demikian pula di Kalimantan Barat, ada Forum Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Transmigran. Sedangkan bagi anak-anak transmigran yang sedang kuliah dan mendapat beasiswa dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang ada di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto juga membentuk Perhimpunan Mahasiswa Anak Transmigran. Di Propinsi yang lain, seperti Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua juga membentuk organisasi lokal serupa.


Fenomena seperti tersebut diatas yang mendorong dan menyemangati munculnya organisasi PATRI. Secara informal PATRI telah dirintis sejak tahun 1993. Ketika itu Menteri Transmigrasi dijabat oleh Ir. Siswono Yudohusodo. Pada masa itu dibentuk forum beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), antara lain PPMA, LP3ES, BISMI, dan Bina Desa bersama dengan Tim Departemen Transmigrasi yang bernama Forum Transmigrasi (FORTRANS). Ketua Fortrans adalah DR.M.Dawam Rahardjo,SE(PPMA) dan sekretarisnya Ir.S.Pramono Budi (BISMI). Tujuan Fortrans tersebut adalah saling tukar menukar pengalaman, informasi dan kerjasama dalam proses pembangunan wilayah melalui transmigrasi. Forum ini pula yang mendorong terjadinya konsolidasi. Kebetulan Sekretaris Fortrans adalah seorang anak transmigran dari Lampung. Dengan adanya forum tersebut maka konsolidasi yang dilakukan Sekretaris Fortrans ketika mengunjungi unit permukiman transmigrasi semakin intensif.

Sejalan dengan perkembangan waktu, berdirinya organisasi anak transmigran yang berskala nasional baru dapat dibentuk secara formal pada tanggal 16 Pebruari 2004. Berdirinya PATRI yang berskala nasional ini mendapat dukungan yang luar biasa dari para anak keturunan transmigran seluruh Indonesia, baik transmigran lokal (penduduk lama) maupun para penduduk baru. Hal ini dapat dibuktikan dengan tanggapan para tokoh anak keturunan transmigran yang ada. Berdirinya PATRI juga merupakan payung, yang mewadahi dan menghimpun organisasi yang bersifat lokal kedaerahan tersebut menjadi organisasi yang kokoh secara nasional.

PATRI : Kembalinya Gerakan Transmigrasi sebagai Perekat Nasional Lintas Agama, Suku, dan Budaya.

Dalam waktu 16 (enam belas) bulan sejak didirikan, dari 22 Propinsi tujuan transmigran, sudah ada 15 propinsi yang mengadakan Musyawarah Daerah dan membentuk Dewan Pengurus Daerah(DPD). Sebagai organisasi kemasyarakatan PATRI juga telah terdaftar secara resmi pada Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri, dengan nomor 10/D.III.3/IX/2004. Dengan adanya surat tanda terdaftar tersebut maka secara legal formal PATRI dapat memperluas aktivitasnya untuk seluruh Indonesia. Adapun DPD PATRI yang sudah dilantik oleh Dewan Pengurus Pusat (DPD) ada 12 (dua belas) propinsi yaitu :
1. Propinsi Kalimantan Selatan, tanggal pelantikan 7 Maret 2004.
2. Propinsi Kalimantan Barat, tanggal pelantikan 7 Maret 2004.
3. Propinsi N.Aceh Darussalam, tanggal pelantikan 6 Mei 2004.
4. Propinsi Lampung, tanggal pelantikan 20 Mei 2004.
5. Propinsi Riau, tanggal pelantikan 28 Mei 2004.
6. Propinsi Kalimantan Tengah, tanggal pelantikan 5 Juni 2004.
7. Propinsi Sumatera Selatan, tanggal pelantikan 12 Juni 2004.
8. Propinsi Nusa Tenggara Barat, tanggal pelantikan 19 Juni 2004.
9. Propinsi Sulawesi Tenggara, tanggal pelantikan 10 Juli 2004.
10. Propinsi Papua, tanggal pelantikan 11 September 2004.
11. Propinsi Sumatera Barat, tanggal pelantikan 9 Desember 2004.
12. Propinsi Kalimantan Timur, tanggal pelantikan 21 Juni 2005.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sangat serius mendukung organisasi PATRI ini. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan bukti sejarah yang jelas, bahwa program transmigrasi yang diselenggarakan pemerintah selama ini mempunyai hasil yang positif. Dengan adanya PATRI ini, yang merupakan salah satu �stake holder� utama transmigrasi juga akan dapat menjadi mitra pemerintah dalam proses penyelenggaraan dan pembangunan transmigrasi di Indonesia. Hal ini disebabkan visi dan misi PATRI sejalan dengan visi dan misi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain itu, dari segi potensi sumberdaya manusia jumlah anak keturunan transmigran sejak masa kolonisasi (1905) hingga sekarang ini lebih dari 25 juta jiwa. Sedangkan dari kemampuannya, sudah banyak anak keturunan transmigran yang menjadi pejabat eselon I (Dirjen Bina Perkebunan), Walikota (Jakarta Barat dan Bandar Lampung), Guru Besar, Doktor, Perwira Tinggi TNI/POLRI, LSM, Pengusaha, Anggota Legislatif, dan lain-lainnya. (Hasprabu).


Sumber : Info Ketransmigrasian

Tidak ada komentar: